Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta menyatakan, ia tidak pernah menuduh dan mengindikasikan bahwa reporter Metro TV Desi Anwar dengan segala cara terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kejadian tragedi 11 Februari 2008. Tragedi pada hari itu adalah percobaan pembunuhan Horta oleh Mayor Alfredo Reinado, tentara Timor Leste yang disertir dan diburu negara.
Pernyataan bantahan tersebut dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Sosial Presiden Republik Timor Leste yang dikirim melalui surat elektronik atau email ke redaksi Metro TV. Dlam surat itu ditulis, Presiden Ramos Horta mengakui bahwa referensi terhadap Desi Anwar tersebut adalah tidak benar.
Akan tetapi, Horta menyatakan keheranannya bahwa pihak Metro TV menyebut dirinya menuduh Desi Anwar terlibat dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Horta.
Presiden Ramos Horta juga menyebutkan pihaknya tidak pernah menyatakan atau menunjuk institusi manapun di Indonesia terlibat secara langsung maupun tidak langsung guna mendukung segala aktivitas ilegal dan bersifat kriminal yang dilakukan oleh Mayor Alfredo Reinado.
Seperti diberitakan, begitu pulang dari Australia, 18 April lalu, Ramos Horta menyatakan, tidak ada keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam insiden penembakan dirinya. Namun, Pada tayangan telivisi luar negeri Horta menegaskan, ada keterlibatan Metro TV dalam membantu pergerakan Mayor Alfredo Reinado. Pernyataan Horta ini disampaikan seusai memberikan penghargaan kepada pasukan GNR Portugal yang telah membantunya di Dili, Timor Leste, 18 April lalu
Sempet kesel juga sih negera kita lagi lagi dibawah 2 oleh negara Timor leste , ini sudah membuat citra Negara dan Metro TV rusak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment